Rahasia Perkasa Pria Madura
Apa yang paling dihawatirkan laki-laki Madura pada malam pertama pernikahan? Ta' lake’ , itulah jawabannya. Ta’ lake’ adalah sebutan yang menunjuk pada lenyapnya “kejantanan” laki-laki Madura. Kira-kira sama dengan impoten, meski kandungan maknanya berbeda. Bai laki-laki Madura, malam pertama sangat menentukan. Jika malam pertama pengantin laki-laki tidak bisa menunaikan tugasnya karena (maaf) loyo, maka perjuangannya di malam kedua akan semakin berat. Jika dalam satu minggu masih loyo, pertanda rumah tangga bakal hancur. Banyak laki-laki di Madura terpaksa pulang meninggalkan istrinya, karena tak sanggup menjalankan tugas “peperangan” dengan sempurna. Baginya, peristiwa ini merupakan aib. Sebutan ta’ lake’ sungguh merupakan sesuatu yang paling mengerikan bagi laki-laki Madura. Karena ta’ lake’ tidak saja menandai lenyapnya fungsi biologis kelelakian, tetapi lebih dari itu menandai hilangnya “harga diri” seorang laki-laki di hadapan kebudayaannya yang sangat patriarkhis. Di sini nampak jelas bagaimana ta’ lake’ bukan sekedar menjadi persoalan di ruang privat , tetapi juga menjadi persoalan di ruang public. Sesorang yang ta’ lake’ akan dengan mudah diketahui oleh banyak orang, setidaknya para tetangga. Tentu mereka akan bertanya-tanya, bagaimana mungkin dalam hitungan hari orang yang baru menikah sudah berpisah, kalau tidak ada peristiwa besar. Dan biasanya peristiwa besar menyangkut seputar masalah kelelakian. Inilah kenapa masalah ta’ lake yang seharusnya berhenti menjadi masalah privat, tetapi dengan mudah menjalar ke ruang publik. Makanya urusan kelelakian memperoleh perhatian husus dari laki-laki Madura. Besarnya perhatian ini bukan karena digoda oleh citra laki-laki harus jantan seperti yang nampak dalam iklan-iklan yang semakin vulgar ditampilkan oleh hampir semua media. Bukan karena viagra atau mitos mak erot. Persoalan merawat pusaka kelelakian sudah setua peradaban Madura sendiri. Dan sampai saat tak tertandingi oleh produk mutakhir yang sebenarnya berlindung di balik citra machoisme laki-laki modern. Laki-laki Madura tetap setia merawat tradisi dalam merawat pusaka. Sangat lumrah bagi laki-laki Madura 1-3 bulan sebelum menikah sudah melakukan perawatan husus kelelakiannya. Sekali lagi, sebutan ta’ lake selalu menghantuinya. Akan menjadi bencana yang mengerikan jika hal ini sampai terjadi. Bagi laki-laki Madura “sedia payung sebelum hujan”, tentu akan lebih baik. Di samping secara fisik, biasanya laki-laki madura juga mempersiapkan mental-spiritualnya. Berikut langkah-langkah yang biasanya dilakukan oleh laki-laki beberapa bulan sebelum menikah: Satu hal yang yang dipercaya bisa meningkatkan libidonal laki-laki di Madura adalah telur ayam kampung. Jamu apapun jenisnya, telur adalah bahan utama yang harus ada. Ternyata jika dilacak secara medis telur kaya protein yang bermanfaat untuk menghidupkan sel-sel yang sudah mati. Sebiji telur setara dengan sepiring nasi. Menurut keyakinan orang Madura, telur yang menjadi bahan jamu harus ganjil. Bisa 1, 3, 5, 7, dan seterusnya. Boleh anda percaya atau tidak, di Madura ada ungkapan ajamu tellor salekor (minum jamu dengan menggunakan bahan telur yang jumlahnya 21 butir). Sekali minum lho. Tentu ini hanya dilakukan oleh orang yang sehat dan kuat secara fisik. Jadi, don’t try at home. Efeknya, badan akan terasa sangat panas. Tetapi biasanya orang Madura mengunakan 1 atau paling banyak 3 butir telur. Telur itu hanya di ambil merahnya, tidak putihnya. Juga diminum mentah, bukan dimasak atau digoreng.
Pria Madura Menggunakan Telur
Nah, telur itu di campur dengan bahan-bahan alami lainnya. Salah satunya pinang muda. Pinang yang diyakini tak kalah yahud dengan viagra ini, sudah sejak lama digunakan orang Madura untuk menyehatkan kelelakian. Hasil penelitian menyimpulkan, pinang mengandung arekolin yang bersifat kholinergik. Senyawa ini berguna mengatasi senyawa asetil kholin yang ada di dalam tubuh. Jika asetil kholin ini terlalu banyak bisa mengakibatkan cepat merasa lelah dan kurang sehat. Sebaliknya, sifat kholinergik pinang bermanfaat menjadikan tubuh sehat, bugar, dan penuh semangat (sumber, di sini ). Campuran lain adalah getah pohon jarak. Pohon yang belakangan ini dijadikan bahan bakar biodiesel ini, getahnya diyakini oleh orang Madura bisa menjadi bahan campuran obat kuat. Tentu getah pohon jarak ini diambil sesuai takaran, bukan satu gelas apalagi satu ember. Nah, oplosan telur, air pinang muda yang sudah diperas, getah pohon jarak dan ditambah dengan air kapur sirih dan sedikit bubuk kopi diaduk hingga rata. Tunggu beberapa saat, reaksi akan segera muncul. Di samping jamu ramuan tradisional, laki-laki Madura rutin melakukan terapi pemijatan. Terapi pijat adalah salah satu kearifan lokal masyarakat Madura dalam merawat kesehatan, termasuk kesehatan kelelakian. Tak sulit mencari dukun pijat di madura. Di desa saya saja ada sekitar 9 dukun pijat mulai spesialis anak, dukun pijat umum, patah tulang, dan spisialis kelelakian. Husus dukun pijat spesialis kelelakian memang agak langka. Mungkin karena hal ini membutuhkan keterampilan tinggi dan husus, yang tidak semua orang bisa memilikinya. Dari 9 orang dukun pijat di desa
saya, hanya 2 orang yang spesialis kelelakian. Hampir semua laki-laki yang mau menikah di desa saya pasti ditangani oleh salah satu dari 2 spesialis ini. Pemijatannya minimal butuh waktu 1 jam.
Berbeda dengan dukun pijat umum, sang spesialis ini memiliki keterampilan memijat di titik anggota badan tertentu yang biasanya dirahasiakan. Tiba-tiba saja selesai dipijat, kelelakian kita seperti tambah “greng” dan selalu siap tempur. Apalagi setelah dipijat, sang spisialis pasti memberi jamu ramuan husus. Biasanya dari ramuan alami yang lagi-lagi dirahasiakan. Husus bagi laki-laki madura yang ingin menikah, beberapa bulan sebelumnya rutin melakukan terapi pijat plus jamu alami, paling sedikit 1 kali dalam 1 minggu. Untuk persiapan mental-spitualnya, laki-laki Madura menjelang pernikahan bersilaturrahim kepada guru, saudara dan sahabat dekatnya. Makna silaturrahim ini kira-kira semacam pamitan karena akan mengarungi kehidupan berkeluarga, yang berbeda maknanya dengan hidup sendiri. Kehidupan berkeluarga semacam “lompatan peradaban” yang membutuhkan kedewasaan, kematangan berfikir, kerja keras, dan kesiapan untuk sehidup semati. Silaturrahim itu juga digunakan untuk mohon do’a restu, agar calon pengantin memiliki kekuatan fisik dan mental spiritual dalam menempuh hidup baru. Menyangkut persoalan kelelakian tentu tidak berhenti menjelang pernikahan. Laki-laki Madura tetap melakukan perawatan dengan rutin meminum jamu tradisional dan melakukan terapi pemijatan. Semangat bertempur tak boleh lengah, jika keluarga tidak ingin bubar hanya karena persoalan ta’ lake’. Ungkapan ta’ lake menjadi pemicu bagi laki-laki Madura untuk merawat kesehatan kelelakiannya. Berani nyoba? Matorsakalangkong Sumenep, 13 januari 2011
0 komentar:
Posting Komentar